Saat mobil Anda mengalami kebocoran oli, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kondisi tersebut. Triknya adalah dengan mengamati cairan yang mengalir keluar saat parkir lama.

Biasanya ada yang menetes warnanya coklat kental tua, Masalah Sistem Karburator seringkali mengiringi masalah yang muncul akibat oli bocor ini. Warna oli yang bocor selain tidak sedap dipandang juga menimbulkan bau yang tidak enak.

Anda juga perlu memeriksa hubungan antara oli yang bocor ini dengan power steering kendaraan. Jangan sampai muncul kerusakan berantai. 

Di kebanyakan mobil, Anda dapat menggunakan tongkat celup untuk memeriksa level oli menggunakan dipstick, seperti halnya memeriksa oli mesin. Tongkat celup biasanya berwarna berbeda, atau bertuliskan “trans” pada gagangnya, dan mengarah ke tengah atau belakang ruang mesin.

Anda harus memeriksa ketinggian cairan saat mobil Anda dipanaskan sekitar 20 menit hingga 30 menit. Penting untuk diperhatikan dalam menghentikan kebocoran oli pada mobil, agar cairan transmisi Anda tertuju pada tingkat yang benar untuk mencegah kerusakan pada transmisi Anda.

Penyebab Oli Transmisi Yang Menetes

  • Jarang Mengganti Oli Transmisi

Salah satu alasan utamanya adalah cairan transmisi tidak cukup sering diganti. Padahal buku panduan pemilik Anda akan memberi Anda interval perawatan yang disarankan untuk mengganti cairan transmisi dalam kondisi mengemudi secara normal maupun secara ekstrim.

Jika Anda ingin mengetahui seberapa sering cairan transmisi harus diganti, Anda dapat dengan mudah menemukan buku petunjuk pemilik mobil secara online. Saat berkendara, oli gearbox akan menyerap pecahan logam kecil sebagai bagian yang dapat dikenakan di kap mesin. Jika Anda tidak sering mengganti oli hidrolik, serpihan ini akan menumpuk dan dapat mulai merusak segel dan gasket di kotak roda gigi sebelum waktunya

  • Karena Kecelakaan

Jika salah satu roda atau as roda Anda mengalami kecelakaan, hal itu dapat menyebabkan cairan transmisi bocor. Gearbox Anda memiliki 1 hingga 3 poros keluaran. Poros keluaran ini adalah poros penggerak atau poros diferensial, yang keluar dari roda.

Jika salah satu dari dua poros didorong ke dalam atau didorong cukup kuat, keduanya dapat merusak segel transmisi dan menyebabkan kebocoran setelah kecelakaan. Jika Anda curiga ini adalah penyebab kebocoran, biasanya yang terbaik adalah mengganti segel dan memeriksa kerusakan pada celah transmisi.

  • Kondisi Aus

Kondisi keausan yang sudah tak normal dapat menyebabkan kebocoran oli transmisi. Misalnya poros keluaran yang bersentuhan langsung dengan segel disekitarnya, sehingga pergerakan poros keluaran tersebut pada akhirnya akan merusak shield dan menyebabkan kebocoran.

Ketika kemampuan pelumasan cairan transmisi Anda berkurang, karena faktor pemakaian (waktu dan jarak tempuh), ini memungkinkan menimbulkan gesekan yang merusak antara semua bagian. Gesekan menyebabkan kerusakan bagian-bagian dan penumpukan puing-puing dan kemungkinan endapan. Semua kondisi ini pada akhirnya menyebabkan kerusakan transmisi yang lengkap. Itu mahal dan cukup merepotkan.

Mobil Anda seharusnya tidak memiliki bau terbakar dan jika ini muncul maka bisa jadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Salah satu penyebab paling umum dari bau terbakar dari transmisi adalah cairan yang terlalu panas. Cairan transmisi Anda memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi sistem yang sangat mahal dan rumit ini berjalan dengan baik. 

Nah itulah beberapa penyebab oli transmisi yang menetes karena ada kebocoran pada mesin mobil. Selalu untuk mengutamakan keamanan dalam berkendara, sayangi kendaraan Anda serta keluarga Anda.